Untuk apa aku menyulam kain yg rapuh,mengharap hujan jatuh di terik mentari,
Engkaulah cawan yg terluka
percuma harapkan isinya,
Lautan pun aku tuangkan
Hauspun ku tak pernah sirna,? Batu karang pun pecah karena badai,apa lgi hati rawan ini,semut pun takkan diam kau sakiti,apa lgi diriku ini,?! sudah cukup maaf yg ku berikan namun tak jua menyadarkan mu,
Bila tubuh semakin terbungkus nafsu hatimu pun semakin membatu,kini biarlah aku yg mengalah agar Engkau puas mengumbar Nafsu mu?!